Lingkaran Itu tak Bersudut

Jumat, 07 Januari 2011

Tragedi Beban Kebesaran

        
            Jika di pikir, apa sebenarnya yang membuat Chile menang melawan Inggris dilaga Piala dunia 2010 di Afrika Selataan dahulu? dan apa juga sebenarnya yang membuat Indonesia begitu mudahnya kebobolan goal malysia saat leg 1 babak final di bukit jalil kemarin?..
             Chile sebagai negara yang bukan"kelas untuk juara" membawa aksi mereka tanpa beban sebagai tim kelas juara. Jika kalah itu wajar. Jika menang itu adalah keajaiban. Begitu kira2 falsafah mereka. Berbeda dengan Inggris yang harus membawa beban sebagai kelas juara dunia. Timnas tersebut seolah dituntut untuk bisa menaklukan chile  dengan menjentikan jari saja. Akhirnya? Inggris harus menerima kekalahan yang sebenarnya dari sebuah kecerobohan pemainya sendiri.
         Begitupun Indonesia, dalam beberapa waktu terakhir seluruh media membicarakan para timnas,.Ekspos secara berlebihan, dan dielukan banyak orang sebagai calon juara. Banyak yang memberi keyakinan untuk kemenangan itu. Kepergian menuju Malysia menjadi sebuah ceremony penambahan beban kepada mereka. Seolah2 kepergian mereka adalah menghadapi perang titik akhir yang akan menentukan nasib bangsa untuk selanjutnya. Manusia memang lemah, apalagi lemah dengan sebuah arti kebesaran, ketenaran, kesohoran, pujian. Mereka, Para timnas sebenarnya belum pantas untuk diekspos secara berlebihan untuk sebuah pertandingan yang belum pada akhirnya. Beban mereka untuk menang membuat mereka merasakan beban yang teramat, disadari atau tidak mereka tidak bisa bertanding secara konsentrasi jika mereka memendam beban itu dalam pembenaran jiwa mereka.
                Diluar kejadian pembenaran atas kenyataan kecurangan yang dilakuan pihak Malysia,. Seharusnya membuat para pihak berfikir ulang tentang arti kegagalan melawan malysia. Tragedi Inggris melawan Chile adalah bukti tragedi beban kebesaran yang harus kita kaji ulang untuk pertandingan mendatang....semoga Alloh menuntun kita pada cara berfikir yang positif dan mampu rendah hati meski banyak yang memuji...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar