Lingkaran Itu tak Bersudut

Selasa, 29 Januari 2013

Dendam Sang Pendekar

Orang disebut pendekar mengisyaratkan tentang kegagahan, kekuataan, kesaktian yang di tampilkan dengan keberanian melawan kejahatan. Setaguh apapun fisik pendekar, ia masih punya seonggok hati seorang manusia yang sering di kalahkan karena sebuah rasa dendam.
kisah pendekar burung rajawali, si Yoko mengajarkan pada kita...bahwa dendam pada akhirnya akan menghanguskan hidup-hidup seonggok hati kita. Membawa kegelisahan yang ujungnya hanya sebuah fatamorgana, kekecawaan yang pada perjalananya menyiksa batin kita. Bahkan yang lebih memperihatinkan dendam membawa buta hati kita, menutup rapat-rapat nasehat-nasehat yang bisa menuntun kita pada hakekat kehidupan. Setiap kata yang keluar dari target dendam adalah kesalahan, dan membuat kita memvonis bahwa target dendam adalah manusia yang selalu salah. Dendam pun bercampur dengan prasangka buruk dengan target dendam.
Dalam akhir kisah, pendekar Yoko akhirnya merasa malu sendiri, ketika target dendam (Kwe Ceng) memang benar-benar tulus menyayanginya, bahkan rela berkorban untuknya. Rasa malunya membangkitkan naluri suci seorang anak adam. Dan pada akhirnya menyadarkan dirinya dari bius dendam yang selama itu membelenggunya.
Namun adakah di antara kita tidak merasa sadar? ketika kita pernah menyimpan dendam dan kita perah di tolong oleh target dendam kita? atau setidaknya merasa malu dengan dendam yang pernah kita simpan pada target dendam yang ternyata peduli pada kita?
atau justru kita semakin menambah stok prasangka buruk untuk target dendam dan dendam kita tak kunjung menemukan jalan keluarnya. Exit....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar