Lingkaran Itu tak Bersudut

Selasa, 25 Januari 2011

Orang Yang Dido'akan Malaikat


orang yang didoakan oleh malaikat - Malaikat adalah makhluk Allah SWT yg tercipta dari nur/cahaya. Malaikat memiliki tugas masing-masing sesuai yg telah diberikan oleh Allah SWT. Malaikat tidak memiliki nafsu, sehingga doanya Insya Allah akan dikabulkan oleh Sang Pencipta. Lalu bagaimana jika kita didoakan oleh malaikat? Berikut ini adalah Orang orang yang didoakan oleh malaikat


1. Orang yang tidur dalam keadaan bersuci
"Barangsiapa yg tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa 'Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan bersuci'." (HR Muslim)
Tidur diibaratkan mati sebentar. Jika Allah menghendaki, bisa saja nyawa kita tidak kembali lagi ketika tidur, alias meninggal. Kalau pada waktu itu seseorang tidur dalam keadaan berwudhu, beruntunglah ia karena meninggal dalam keadaan bersuci.

2. Orang yang sedang duduk menunggu waktu sholat
"Tidaklah salah seorang diantara kalian yang duduk menunggu sholat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya 'Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia'."(HR Muslim)
Oleh karena itu, disarankan untuk berdzikir dan mengingat Allah SWT.

3. Orang-orang yg berada di shaf depan dalam sholat berjamaah
"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang-orang) yang berada pada shaf-shaf terdepan" (HR Abu Daud)

4. Orang-orang yang menyambung shaf pada sholat berjamaah
Merapatkan shaf dalam sholat selain menjaga dari godaan setan. Juga menunjukkan kualitas ukhuwah di antara kaum muslimin. Jika ada yg tidak rapat, ukhuwah kita dianggap tercerai-berai.

5. Para malaikat mengucapkan 'Amin' ketika seorang imam selesai membaca Al-Fatihah
"Jika seorang imam membaca 'ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh dhaalinn', maka ucapkanlah oleh kalian 'aamiin', karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu."(HR Bukhari)

6. Orang yang melakukan sholat Subuh dan Asar secara berjamaah

7. Orang yg mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yg didoakan
"Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yg didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata 'aamiin' dan engkaupun mendapatkannya"(HR Muslim)

8. Orang yang sedang makan sahur
"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat (berdoa) kepada orang-orang yg sedang akan sahur" (Thargiib wat Tarhib I/519)

9. Orang yang sedang menjenguk orang sakit
"Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuk bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga shubuh" (HR Ahmad)

10. Seseorang yang sedang mengajarkan kebaikan pada orang lain


11. Orang yang duduk di tempat sholatnya setelah melakukan sholat


12. Orang-orang yang berinfak
"Tidak satu haripun dimana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya berkata, 'Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak'. Dan lainnya berkata, 'Ya Allah hancurkanlah harta orang yg pelit'."(HR Bukhari dan Muslim)


Kamis, 20 Januari 2011

Negeri Tangan Tuhan


Sorot mata malaikat-malaikat seakan tidak sabar lagi untuk melihat sebuah negeri yang terkabar akan tercipta langsung dari Tangan Tuhan. Istimewa. Tentu saja. Mengingat negeri-negeri lainya tercipta dari perwakilan Tuhan melalui malaikatNya yang senantiasa bertasbih memujiNya. Tak terkira. Beribu malaikat merasakan rasa tidak sabarnya untuk melihat keistimewaan negeri itu. Cahaya memancar dari mata mereka mengalahkan terangnya pancaran sinar matahari yang terpilih sebagai planet yang akan “berkuasa” pada kehidupan bumi. Untuk sementara Tuhan memerintahkan matahari untuk tidak mengeluarkan engeri panas-cahanya. Perlahan, hampir semua malaikat mengarahkan pandanganya ke bumi, ke sebuah tempat yang Tuhan katakan sebagai negeri pilihan.
Kun fa yakun...jadilah
Cukup sekejap, belum ada sekejap mata. Tuhan pun telah memerintahkan malaikat untuk melihat negeri tersebut. Mereka tidak heran dengan keajaiban itu, mereka hanya terus menambah frekuensi tasbih mereka. Tidak seperti manusia bodoh yang melongo,kosong, terkagum-kagum secara berlebihan. Kekaguman mereka terlihat elegan dengan tasbih mereka yang terus mengema disaentro jagat raya. Pandangan mereka pun terlihat serius untuk melihat negeri Tangan Tuhan.
Tasbih masih terus mengema. Beribu malakait saling pandang satu sama lain. Tiada suara tanya, tiada suara berhenti mengumandangkan tasbih.
Tuhan menjawab tanya mereka yang tersembunyi
“Bukan.Itu bukan negeri tempat waliKu kelak akan lahir. Negeri para waliKu lahir bukan negeri yang gemah limpah loh jinawi. Aku hendak mengajari mereka hidup tangguh dengan kegersangan. Aku lebihkan negeri itu sebagai tempat waliKu, yang kelak akan menjadi tuan rumah dari tamu-tamuKu sependuduk bumi. Aku lebihkan pula hasil dari perut bumi. Selebihnya kegersangan yang menaungi. Lihatlah, aku melebihkan sesuatu yang Aku kehendaki, dan Aku memperhitungkan semua secara adil.
Kehidupan manusia pun dimulai.Negeri tangan Tuhan menjadi sorotan malaikat kedua setelah tempat-tempat suci yang Tuhan janjikan. Kehidupan terus berjalan, hingga pada akhir Rasul Alloh sebagai penutup serangkaian nabi dan Rasul yang di beri amanah untuk menyampaikan firmanNyA.
Negeri Tangan Tuhan, terlihat mulai menampakan istimewanya. Manusia-manusia dari penjuru bumi berdatangan, hingga berbondong-bondong berlabuh dengan kapal besar di dermaga negeri Tangan Tuhan. Mengangakat hasil bumi yang tidak tumbuh di tempat negeri lain, begitu bermacam-macam. Hingga MalaikatNya sibuk bertanya tentang nama-nama benda itu. Malaikat-malaikatNya terus menggumamkan tasbih, berdecak kagum secara elegan dengan cara mereka memuji kebesaran Alloh.
Pelabuhan besar negeri Tangan Tuhan semakin ramai di kunjungi. Para tabi’in,wali Alloh pun mulai berdatangan ke negeri tangan Tuhan. Menyebarkan agama Alloh yang belum sampai pada mereka. Malaikat-malaikatNya terus bertasbih, mengekang rasa tidak sabar mereka untuk melihat reaksi penduduk negeri Tangan Tuhan yang ternyata tidak jauh dari para kaum quraisy –menyembah berhala. Apakah masih perlu nabi lagi jika keadaannya begitu? Para MalaikatNya berdoa semoga para wali Alloh, para tabi’in yang hendak menyebarkan agama Alloh di beri kekuataan selayaknya para nabi.
Ajaib. Malaikat-malaikatNya seolah berhenti “bernafas”. Ketika melihat kenyataan yang mereka lihat dari kerajaan langit. Ajaib. Memang Istimewa negeri itu. Penduduk negeri Tangan Tuhan adalah orang-orang yang begitu murah akan senyum, welas asih, terbuka, dan mau menolong mereka meski belum mereka kenal. Tanpa melihat siapa yang mereka tolong, tanpa mudah merasa curiga dengan maksud mereka mengajak berbincang panjang lebar. Dengan senang hati mereka melayani apa yang tamu-tamu itu sampaiakan dan bicarakan. Luar biasa. Malaikat-malaikatNya bertasbih dan berdao dengan penuh syukur akan kebijaksanaan Tuhan seluruh alam.
Negeri Tangan Tuhan pun menjadi negeri yang paling di kenal Malaikat-malaikatNya setelah negeri para nabi dan rasul Alloh.
Begitu hebatnya Tangan Tuhan menciptakan apa yang hendak Dia inginkan. Negeri Tangan Tuhan yang benar-benar gemah limpah loh jinawi. Tongkot, kayu dan batu pun bisa jadi tanaman, kail dan jala pun bisa menjadi sumber penghidupan penduduk saentro jagat. Rempah-rempah yang tidak tumbuh di bumi bagian barat menjadi barang incaran  yang mengiurkan
Kehidupan berjalan dengan kemegahan negeri Tangan Tuhan yang menjalar terkenal di saentro bumi. Tak terkecuali kaum Imperialisme, kolonialisme, materialisme. Yang akhirnya menjajah dengan bangah. Malaikat-malaikatNya merasakan “geram”. Mengutuk tindakan rakus, dzalim kaum tersesat itu. Apa boleh buat, Tuhan memang telah mentakdirkan negeri itu mengalami ujian penjajahan hingga 350 tahun.
. Perkembangan agama Alloh di negeri Tangan Tuhan begitu pesat, dari waktu ke waktu para mualaf mengemakan lafaz tauhid. Perang yang terjadi untuk mengusir penjajah adalah gema takbir yang mampu mengetarkan “hati” malaikat-malaikatNya. Tangisan para ibu yang berdoa memohon kepada Tuhan mampu meyakinkan malaikat untuk turut dalam doa-doa yang terlantunkan. Para Pahlawan mendapat lantunan  nyanyian doa malaikat, seperti seorang ibu yang hendak meyakinkan anaknya untuk mau bersabar akan ketetapan Tuhan.
Negeri Tangan Tuhan, benar-benar menjadi perhatian ke dua setelah negeri-negeri para nabi dan rasul Alloh.
Namun, malaikat-malaikatNya mulai merasakan keanehan-hal yang tidak beres yang dilakukan oleh segelintir penduduk negeri. Semua itu terjadi  menjelang detik-detik 350 tahun. Waktu dimana janji Tuhan untuk negeri Tangan Tuhan terlepas dari penjajahan.
 Seiring waktu berjalan, penyimpangan semakin terlihat. Para pemimpin negeri Tangan Tuhan dan segilintir orang berubah menjadi makhluk yang haus akan kekuasaan, kemegahan dunia, kerkusan yang menghalalkan segala cara. Malaikat-malaikatNya bisa melihat dari perubahan tampilan mereka. Hidung mereka memanjang, tumbuh taring tajam selayaknya Harimau hutan yang ganas, kulit mereka memerah, otot mereka menyembul seperti hendak merobek kulit, kuku-kuku mereka tumbuh memanjang tajam,lebih menakutkan lagi, mata mereka  ganas bak api pijar tertanam melingkupi bola mata. Namun satu hal yang tampak mempesono dari mereka : bibir. Ya bibir dari mereka berkilau dengan tutur kata yang membuat siapapun bakal terpana dan percaya.
Apa yang terjadi? Malaikat-malaikatNya bertanya-tanya. Tuhan belum juga memberi jawaban.
Waktu demi waktu makhluk mengerikan itu semakin banyak tumbuh di negeri Tangan Tuhan. Penduduk negeri Tangan Tuhan yang bodoh, tertipu sudah.
Malaikat-malaikatNya bertanya-tanya lagi. Tuhan pun belum juga memberi jawaban.
Semakin memprihatinkan. Penduduk Tangan Tuhan seperti tikus yang mati di lumbung padi,seperti semut yang mati dalam gunung gula. Hasil bumi negeri seperti bungkus permen yang hanya di ambil isinya. Sampah sepertinya cukup untuk menyumpal perut para penduduknya.
Para penguasa dan pemimpinya hanya diam saja. Bibirnya akan bersuara tatkala penduduk menanyakan di mana hasil buminya.
“Untuk membangun negeri ini dong” itu jawab mereka
 lebih lantang lagi suaranya akan mengema tatkala ingin mencalonkan diri menjadi penguasa.
“Saudara-saudara. Pilihlah saya!. Coba apa kurang dari saya ini?. Jujur.Amanah.Terpercaya.Mengabdi pada rakyat.Percayalah saudara-saudara. Dengan memilih saya maka kalian telah memilih jalan yang lurus. Selurus jalan tol yang mulus bebas hambatan.Jadilah orang yang beruntung dengan berada di jalan yang lurus.
Ketika ditanya penduduknya lagi mana bukti membangun negeri jika jalan masih ber-kerikil tajam bak duri, dimana bukti jika penduduknya menjadi buruh di rumah sendiri?
“Tenang Saudara-saudara. Sebentar lagi, Sabar. Orang sabar itu disayang oleh Tuhan”
Terus begitu. Berputar-putar bak mata rantai yang tidak kunjung menemukan akhirnya. Seperti lingkaran yang tidak bersudut.Penduduk negeri Tangan Tuhan merasa bosan dipermainkan. Penjarahan menjadi ujung kemarahan mereka. Kerusuhan menjadi pelampiasan kekesalan mereka. Kemiskinan, kebodohan menjadi permasalahan yang mengerikan. Tidak itu saja, keimanan terancam terbeli untuk sesuap nasi.Suara reformasi mengema menghentakan seluruh negeri.
Malaikat-malaikatNya bergedik ngeri menyaksikan perjalanan negeri Tangan Tuhan yang kian waktu menyedihkan. 
Peduduknya tak jauh lebih mengerikan lagi. Mereka berpendapat soal kebenaran hanya berdasarkan kenikmatan mereka semata, berdasarkan apa yang menurut mereka benar, bahkan menjadi kebenaran umum tatkala mayoritas terjadi anggukan universal. Mudah sekali mengatas namakan sesuatu untuk menutupi kenikmatan yang hendak mereka rasakan. Atas nama seni misalnya, mereka berpendapat bahwa keindahan adalah sesuatu yang tidak perlu di tutupi. Atas nama hiburan mereka lupa bahwa malam adalah selimut untuk beristirahat, siang adalah waktu untuk mu mencari nafkah. atas nama segala macam, hingga malaikat-malaikatNya benar-benar semakin merasa heran dengan makhluk bernama manusia. Ada-ada saja ulah mereka.
Wahai Tuhan yang Maha Agung! Apa yang tengah terjadi dengan negeri TanganMu...
Pemimpinanya membodohi,membohongi rakyatnya sedang rakyat sendiri terlalu bodoh untuk mencari jalan keluar untuk negerinya. Apa yang terjadi dengan negeri TanganMu ya Tuhan
Apakah Engkau tengah menampar langsung, Sehingga negeri itu tak bisa bergedik dari kepurukan?
Wahai Tuhan yang Maha Mulia. Keterpurukan mereka, jauh lebih terpuruk dari negeri bernama Palestina,negeri-negeri lainya yang kini tengah berjuang dalam perlawanan fisik untuk membela agamaMu.
Wahai Tuhan yang Maha Tahu. Kami tidak tahu apa-apa.Kami sekedar berdoa dan berharap. Kami senantiasa patuh kepadaMu, Kami memohon ampun hanya kepadaMu
Hujan turun dari langit. Membasahi tanah negeri Tangan Tuhan. Penduduk negeri Tangan Tuhan mulai was-was. Pasalnya banjir yang belum mampu di temukan solusinya akan mengancam mereka sebentar lagi.
Hujan turun dengan lebat. Lebih lebat dari hari-hari biasanya. Penduduk negeri Tangan Tuhan memasang wajah tegang. Ada yang tidak beres dengan hujan kali itu. Malaikat Penyebar hujan belum juga mendapatkan perintah untuk menghentikan semai ari hujan ke negeri Tangan Tuhan.
Banjir sudah menggenang sampai ke lutut orang dewasa. Sedang hujan belum ada tanda-tanda akan reda. Apa yang terjadi?
Penduduk pun mengungsi. Berbondong-bondong memenuhi jalan.
Malaikat penyabut nyawa telah mendapatkan perintah. Berterbangan mengitari angkasa negeri Tangan Tuhan.
Malaikat-malaikatNya teringat dengan peristiwa besar kisah nabi Nuh dan bahteranya.
Takbir para pahlawan negeri yang dulu pernah bergema terganti dengan jeritan dan suara yang tak bermakna apa-apa.
Rupanya. Inilah negeri di zaman akhir masa yang kisahnya hendak menjadi peringatan terakhir untuk manusia. Apakah sebentar lagi janji Tuhan untuk akhir masa akan segera dibuktikan?
Semua tidak tahu. Sebab Tuhan tidak akan menjawab pertanyaan itu kecuali dengan tanda-tanda yang bisa terbaca oleh manusia-manusia yang masih beriman kepadaNya.
Malaikat-malaikatNya masih terus mengemakan tasbih dan doa.
“Apa sih ruginya kalau manusia itu mau menyembah Alloh dan bertagwa kepada Alloh?”
Masih banyak pertanyaan malaikat menyangkut makhluk bernama manusia yang disebut makhluk paling aneh diantara makhluk ciptaan Alloh lainya.
Ah manusia..manusia

Selasa, 18 Januari 2011

Tragedi Ilmu Dalam Pengkotakan Ekstreme


Tragedi Ilmu Dalam Pengkotakan Ekstreme
Sebagai ilmu, maka geografi pun turut memeriahkan kancah ke-ilmuan di bumi ini. Adapun puncak dari kuantitas ilmu geografi tentu pelaku ahli mampu mempelajari-memahami tentang lokasi serta persamaan dan perbedaan (variasi) keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan bumi. Tidak hanya sebatas puncak kuantitas saja, ilmu geografi pun mesti juga harus mampu membuktikan puncak kualitasnya. Tentu saja sebagai ilmu-rasional maka ada pembuktian dengan memecahkan persoalan yang terkait dengan keruangan atas fenomena fisik manusia di atas bumi ini. Sebagaimana manfaat dari terbentuknya ilmu itu mesti ada di bumi ini : mampu membantu manusia memecahkan masalah untuk memberi solusi terbaik bagi kesejahteraan manusia. 

Tentu tidak hanya geografi semata yang memiliki tugas seberat itu. Psikologi, Sosiologi,Biologi,morfhologi,fisikalogi,kimialogi,kosmologi,hingga bentuk logi-logi lainya yang pengejewantahan dari kata logos (bahasa yunani) yang artinya ilmu-rasionalitas. Secara legal, ilmu yang menyandang gelar logi-logos dan semacamnya yang mengarah pada makna rasionalitas maka bisa dikatakan bahwa ilmu yang diakui di bumi ini adalah sesuatu yang memiliki sistematika berfikir secara logis-rasional. Untuk urusan seperti ilmu hitam dan sekawanya ibarat virus yang hendak mengoroti makna agung ilmu itu sendiri.
Masih terkait dengan ilmu, maka ilmu bisa diibaratkan seperti peta perjalanan,kompas dan perbekalan lainya ketika harus menyisir hutan rimba yang tiada ujung akhirnya. Manusia tentu setuju, jika kehidupan ini seperti menyisir perjalanan yang berliku, berkelok,bertemu hutan rimba, sungai, danua, pantai, teluk, semanjung hingga samudra luas. Semua perjalanan itu memiliki makna yang sama: Perjuangan untuk sampai tempat tujuan. Maka tentu kita setuju, jika hanya manusia bodoh yang hanya melengang kangkung begitu saja tanpa bekal apa-apa untuk menghalau ombak besar, untuk menyisir gulma-gulma yang kadang lebih tinggi dari tinggi badan manusia, untuk mencari arah yang tepat,jalan yang mempermudah badan untuk melaluinya.
Hal yang menarik tentang perumpamaan itu adalah ilmu. Dengan ilmu yang diibaratkan seprti kompas, peta perjalanan, berbekalan maka tentu saja betapa pentingnya ilmu itu. Dengan ilmu rupanya manusia bisa mempertahankan hidupnya terhadap gejolak kehidupan yang kadang lebih rumit dari mencari arah hutan rimba tanpa atap langit, lebih besar daripada ombak besar yang menerjang perahu layar, lebih payah dari hanya tanjakan lembah yang menjulang. Ilmu pun bisa dikatakan seperti firman Alloh untuk menuntun manusia ke arah jalan yang benar. Betapa hebatnya fungsi ilmu itu ada di bumi ini, hingga cabangnya pun jauh lebih rumit dibandingkan kehidupan manusia itu sendiri.

Psikologi misalnya, ilmu yang mempelajari ilmu pengetahuan perilaku manusia dalam hubungan dengan lingkungannya pun adalah hasil percabangan dari ilmu sebelumnya. Tumbuhnya cabang ilmu, membuktikan bahwa betapa komplit dan rumitnya sistematika ilmu itu sendiri. Tumbuhnya terus saja seperti pohon yang akarnya kuat menghujam bumi, yang batangnya kokoh, daunya hijau berseri.
Dan untuk memudahkan manusia  mempelajarinya, maka pilih saja salah satu yang mampu diasah untuk dikembangkan menjadi ahli. Tak perlu rakus untuk bisa mengunyah semua ilmu di bumi ini, meski ilmu itu sendiri sangat berharga maka bukan orang yang “berilmu” yang hanya sekedar melahap ilmu sebanyak-banyaknya tanpa mampu menjadi ahli terhadap apa yang ditekuninya.
Menjadi ahli dalam salah satu cabang ilmu lebih baik kiranya jika mampu memberi manfaat bagi kehidupan manusia. Cara kerja fokus adalah salah satu ciri orang “berilmu”. Fokus adalah mengarah pada titik dimana ia ingin mengabdikan hidupnya berdasarkan ilmu. Fokus sendiri bukan berarti bentuk pemilahan yang ekstrem, dan lagi-lagi bukan orang yang “berilmu” yang memilih hanya berdasarkan kesenangan, keegosian yang tinggi hingga idealisme yang tersesat.  Hati-jiwa pun perlu di beri ilmu. That is kebijakan, fikiran sendiri pun sebelumnya perlu di isi dengan ilmu, that is kejernihan. Maka dengan modal filter itulah, manusia bisa mampu menghantarkan dirinya pada manfaat ilmu itu untuk kesejahteraan kehidupan manusia.
Pembatasan ilmu berdasarkan rasionalitas memang bukan standart mutlak bahwa ilmu dengan sistematika rasionalitas adalah ilmu yang memang paling terjamin kebenarnya. Untuk urusan kebenaran sendiri pun memang menjadi perdebatan antara para ahli ilmu sendiri. Untuk zaman sekarang, jangan heran jika penemuan antara ahli di cabang ilmu yang sama terjadi perdebatan satu sama lain. Suni-Syiah misalnya, hingga saat ini kedua kubu berdasarkan ilmu masing-masing menyatakan paling benar satu sama lain, dan menyalahan satu sama lain. Lantas apa yang salah dengan sistem perdebatan itu? Kiranya memang hal yang wajar untuk perkara itu sendiri, mengingat manusia memang punya jalan dan cara tersendiri dalam menemukan hakikat ilmu yang dipelajari. Jadi tidak mengherankan jika ilmu sendiripun bisa menimbulkan perdebatan,konflik hingga berujung pada bagian permasalahan hidup manusia itu sendiri.
Gerak laju ilmu pun dikatakan memutar, menyelesaikan masalah, namun juga bisa menimbulkan masalah. Lantas apa dasar dari semua itu jika ilmu kehidupan sendiri saja sebenarnya mengalami kelemahan? Disebut kelemahan tatkala ilmu sendiri pun tak sepenuhnya bisa menyelesikan permasalahan kehidupan manusia, bahkan justru mampu mempercikan api masalah bagi kehidupan manusia. Untuk urusan seprti ini, maka membatasi ilmu kehidupan hanya berdasarkan perhitungan logika-rasionalitas bukanlah keputusan yang bijak. Cara berfikir seperti itu yang kini kian merebak seolah hendak meruntuhkan sesuatu yang ada dalam jiwa manusia itu sendiri. Memisahkan satu sama lain, terlalu ekstreme mengambil keputusan pemilahan dan cara fokus yang totol. Maka kita saksikan sekarang, manusia memisahkan ilmu alam dengan firman Tuhan yang jelas-jelas adalah kebenaran dan jelas-jelas ilmu alam pun juga datang dari firman Tuhan. Memisahkan antara ilmu agama dengan ilmu logos-logos hasil kerja keras manusia sebelumnya untuk membentuk sistematika ilmu menjadi bagian yang mudah untuk dipahami.
Apakah hal itu merupakan kebenaran? Jika ilmu yang sebenarnya datang dari Alloh, di titipkan melalui fenomena alam, melalui partikel-partikel bumi, hingga dalam otak manusia diproses dengan kerja keras. Maka lantas manusia bisa mengatakan angkuh bahwa ilmu itu tiba-tiba datang dari pikiranya, mereka yang mengatas namakan kerja keras hingga pengorbanan menjadikan mereka lupa bahwa ilmu itu sendiri datang tentu tidak dengan sendirinya.
Jika zaman sekarang, ahli agama cukuplah ahli agama, ahli biologi cukuplah ahli biologi, ahli sosiologi, sosiologi sebagai cabang ilmu sosial, teori sosial berdasarkan ciri-ciri hakiki masyarakat pada tiap tahap peradaban manusia cukuplah ahli sosiologi. Maka terlalu aneh bumi ini pada akhirnya, ketika di huni oleh manusia yang terlalu kaku menghadapi kehidupan ini berdasarkn pengkotakan yang eksterem.
Bisa dikatakan, ternyata manusia mudah sekali di taklukan oleh sifat air yang lentur mengalir. Apa jadinya jika manusia menjadi makhluk paling bodoh dengan sistematika kehidupan yang kaku, ekstrem dalam memilih dan antipati.
Yang mampu bersikap bijak mempelajari ilmu kehidupan selamat menikmati cara hidup seperti air yang menyegarkan-seimbang dalam kehidupan. Yang ternyata larut dalam pemikiran eksterem memilih dan antipati selamat merasakan kehausan tiada ujung dalam kehidupan. Bila pun kelak mampu menciptakan serangkain tekhnologi kehidupan, maka berkasih sayang sajalah dengan robot-robotmu, mesin-mesinmu, obat-obatanmu, ceramah-ceramahmu, nuklir-nuklirmu,pundi-pundi hartamu.
Semoga kita termasuk manusia yang mampu berjiwa bijak, berfikir jernih tanpa ke-ekstriman antipati dan memilih. Seimbang dalam kehidupan dengan ilmu tanpa rakus untuk melahap tanpa kekosongan dalam berfikir dan berkarya dengan jiwa dalam naungan pemilik ilmu-Tuhan Alloh SWT.


Minggu, 16 Januari 2011

Belajar dari Keterpurukan Jepang

                   Bumi masih berputar tatkala Amerika dengan angkuhnya mengebom atom kota Nagasaki dan Hiroshima di Jepang. Namun alam sontak seperti berhenti demi menghela nafas panjang karena rasa tak percaya Amerika begitu tega melakukanya. Kota Hiroshima dan Nagasaki seketika lumpuh total. Korban meninggal pun mencapai jutaan hingga efek radiasi bom atom yang menganggu kesehatan. Bayangkan, butuh 50 tahun menurut penelitian untuk mengusir radiasi elektromangentik bom. Dan vonis itu seolah bisa melemahkan siapa saja yang mendengarnya, penduduk yang selamat pun hendak mengungsi karena hal itu. Namun kenyataan membuat Jepang membuktikan bahwa penduduknya memang kuat dan giat. Dengan vonis 50 tahun untuk bisa menyerap radiasi efek bom atom ternyata hanya disingkat dengan 5 tahun saja, tatkala Jepang berhasil menemukan alat penghisap radiasi efek bom atom yang modern. 
             Perlahan, Jepang bangkit dari keterpurukanya. Hal yang menjadi acuan Jepang adalah mengumpulkan guru-guru untuk membangun sekolah,mendidik anak-anak Jepang. Roda kehidupan seolah segara diputar dengan gerakan cepat oleh tangan-tangan penduduk Jepang. Rasa perih, sakit, takut ketika pengeboman membuat mereka terpicu untuk segera lepas dari belengu itu. Mereka seolah tersadarkan langsung oleh bisikan Tuhan, yang memotivasi mereka untuk bangkit dengan kerja keras dan giat. 
                Kini, Jepang menjelma menjadi negara yang tak mudah untuk diremehkan, perkembangan ekonomi Jepang kini mampu mengasak perlahan ekonomi Amerika. Bangsa yang dahalu pernah bertindak angkuh dan kejam dengan memporak-porandakan kota Nagasaki dan Hiroshima. Mobil-otomotif Jepang kini tak dinanya mampu merajai di Amerika. Sedangkan produsen Amerika sendiri perlahan mengurangi produksi hingga gulung tikar tak mampu dihindari lagi tatkala barang buatan Jepang lebih sip baik dari kualitas  dan harganya.
             Jika kita mau belajar dari kejadian itu, apa sebenarnya yang membuat Jepang mampu sehebat itu dengan sejarah kekalahan yang menyakitkan, dengan sejarah yang memprihatinkan, dengan sejarah yang tak bisa terlupakan. Kalau kita berkata mereka adalah kaum pilihan Tuhan, maka apakah kita bukan pilihan Tuhan hingga kita ada dibumi ini? kita tentunya pilihan setelah mampu mengalahan berjuta sperma yang hendak membuahi indung telur..kita sudah termasuk pilihan. Terus apa yang membuat penduduk Jepang kini bisa dikatakan sebagai penduduk yang berhasil keluar dari belenggu kegagalan? apa istimewanya mereka jika kita sama-sama memiliki modal yang sama mereka miliki dari Tuhan?

               Kita sering berfikir pragmatis, dan kita sering berfikir "Luwehlis" sehingga kita mudah menyerah dengan takdir, kita malas untuk mau mengambil hikmah dari suatu kejadian.
Apa yang terjadi pada Jepang, seharusnya mengajarkan kita banyak hal. Jika kita mau mengatakan "start" awal mengembangkan negara dimulai tahun 1945. Tahun dimana kita menyatakan merdeka, dan tahun dimana Jepang kehilangan potensi kota Nagasaki dan Hiroshima. Kita memulai tahun itu dengan start awal kemerdeakan sedang Jepang adalah penderitaan. Apa yang salah? ada yang salah dengan semua ini? jika sampai waktu ini, negeri kita bukanya ada kebanggan untuk menjujung tinggi harkat dan martabat, justru semakin tak menentu arah tujuan kemana negeri ini akan berakhir.
Kita memang bukan orang Jepang, dan Jepang tetaplah sebagai Jepang, Sedangkan Indonesia tetaplah negeri Indonesia yang kaya akan potensi alam.
                   Tapi apakah Jepang tetaplah berjaya sedang Indonesia tetaplah semakin menderita? itu hal yang konyol, jika kita menetapkan negeri ini sebagai negeri "bonsai". Pembandingan ini memang tidak sesuai, tapi tentu kita tak ingin negeri ini tetap begini terus tanpa ada perubahan. Yang menjadi hal penting adalah, kita seharusnya tahu jika kita sebenarnya belum berkembang, Jepang perlahan telah memekarkan kuncup bunganya, sedangkan kita belum. Dan pertanyaannya sampai kapan kita bisa memekarkan kuncup bunga kita, sedangkan sebentar lagi kuncup bunga kita layu termakan oleh kebiasaan tangan kita yang enggan menyirami. Kita mesti belajar dari Jepang, bukan menuntut harus meniru persis cara berkembang  alaJepang yang seolah telah ditentukan oleh alam. Kita telah diberikan karunia sendiri untuk mengembangkan ala Indonesia, ala bangsa keturunan melayu.
Jepang bangkit tanpa perlu menjual asset yang berharga.Namun Presiden Megawati membenarkan dirinya menjual Indosat karena alasan keterpurukan ekonomi pada tahun 2002.

              Dan bumi masih berputar, ketika negeri dengan tongkat kayu dan batu bisa jadi tanaman ini masih ada penduduk yang kelaparan. Bumi masih berputar tatkala pemimpin negeri ini lalai denga amanahnya.Negeri ini masih perlu banyak pembenahan, perlahan, satu-persatu., dan mampu menemukan akar permasalahan Jika  keadaan buruk ini seperti sejarah Jepang yang terpuruk oleh pengeboman Nagasaki dan Hiroshima,maka kita punya waktu 60 tahun untuk bisa berkembang, mengangkasa hinga me-luar angkasa. Semoga yang hidup dimasa sekarang kelak masih diberi umur panjang untuk bisa menyaksikan keberhasilan anak cucunya. Namun jika keadaan buruk ini seperti tak berarti ,seperti apa dan negera mana yang telah berhasil mengembangkan diri. Maka 60 tahun kedepan, tak perlu sakit hati untuk mengucapkan selamat tinggal ibu pertiwi, negeri loh jinawi Indonesia yang hancur karena kebodohan penduduknya sendiri. iRONIS.

Rabu, 12 Januari 2011

Mana Sih Sebenarnya yang Bego?

Suatu hari 2 orang pejabat sedang meeting di sebuah cafe, kedua pejabat itu menceritakan kebodohan Supirnya masing-masing
Pejabat1: eeh..lo tau gak, sopir gue tuh yeeh bego banget!!
Pejabat2: sopirr gue apalagi,sama anak monyet juga masih begoan die.
Pejabat1:  nih yeeh gue panggil sopir gue. pirrrrrrrrrrrr!! (memanggil sopirnya)
Sopir1: ada apa tuan??
Pejabat1: pir..tolong dong lo beliin gue MOBIL BMW sekarang, nih duitnya! (si pejabat1 memberikan uang Seribu perak)
Sopir1: hoo okee. Siappp gan !! (si supir pun berlari)
Pejabat1: tuhh kan…begoo bangeeet sopir gue!!
Pejabat2: aah ntu mah gak ada apa-apanya….nih yah sopir gue.pirrrrrrrrrr sini (memanggil sopirnya)
Sopir: iya tuan ada apa?
Pejabat2: pirr coba tolong kamu cek ke rumah ..saya ada si rumah gak! cepet sekarang.
Sopir2: oh iyaa…tuan siap.
pejabat1&2: JIAHAHAHAAHAHAHAA ..

Di tempat parkir kedua sopir tersebut bertemu

Sopir1: heeh mau kemane lo?
Sopir2: ini gue kesel bener dah..kok punya majikan Bego amat.
Sopir1: aah begoan mana sama majikann gue coba,masa majikann gue nyuruh gue beli MOBIL BMW pake duit serebu perak…uda jelas-jelas kan toko-toko pada tutup,secara ini hari libur.
Sopir2: aaah..masih begoan majikan gue.masa dia nyuruh gue pulang ke rumah buat nyari dia ada apa enggak di rumah,padahal kan dia punya HP..kenapa ga dia telpon ke rumah aja.
Sopir1: haduuuh nasib2…sial banget ya kita punya majikan kok BEGOOOOO BANGEEEET

Surat Nabi saw untuk Al-Muqawqis (Penguasa Mesir):

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Dari Muhammad bin Abdullah utusan Allah, untuk al-Muqawqis penguasa Mesir yang agung. Salam bagi siapa yang mengikuti petunjuk. Selain dari pada itu, aku mengajakmu kepada panggilan Allah. Peluklah agama Islam maka kamu akan selamat dan Allah akan memberikan bagimu pahala dua kali. Jika kamu berpaling maka kamu akan menanggung dosa penduduk Mesir.“.
Setelah al-Muqawqis membaca surat Nabi saw, ia membalas surat beliau dan memberikam kepada beliau dua hadiah. Hadiah pertama berupa dua budak belian bernama Maria binti Syamu’n al-Qibthiyyah yang dimerdekakan Nabi saw dan menjadi istri beliau, darinya Rasulallah saw mendapatkan seorang anak yang diberi nama Ibrahim (wafat semasih kecil), nama ini diambil dari nama kakek beliau Nabi Ibrahim as. Dan budak kedua adiknya sendiri Sirin binti Syamu’n Al-Qibthiyyah yang dikimpoii Hassan bin stabit ra, sastrawan unggul pada zaman Nabi saw. Hadiah kedua berupa kuda untuk tunggangan beliau.

Surat Nabi saw untuk Raja Khosrau II (Penguasa Persia):

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Dari Muhammad utusan Allah untuk Khosrau, penguasa Persia yang agung. Salam bagi orang yang mengikuti petunjuk, beriman kepada Allah dan RasulNya, dan bagi orang yang bersaksi bahwa tidak ada Tuhan kecuali Allah, Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan bagi yang bersaksi bawha Muhammad itu hamba Nya dan utusan Nya. Aku mengajakmu kepada panggilan Allah sesungguhnya aku adalah utusan Allah bagi seluruh manusia supaya aku memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup (hatinya) dan supaya pastilah (ketetapan azab) terhadap orang-orang kafir. Peluklah agama Islam maka kamu akan selamat. Jika kamu menolak maka kamu akan menanggung dosa orang orang Majusi.

Surat Nabi saw untuk Raja Heraclius (Kaisar Romawi):

               Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Dari Muhammad utusan Allah untuk Heraclius Kaisar Romawi yang agung. Salam bagi siapa yang mengikuti petunjuk. Salain dari pada itu, sesungguhnya aku mengajak kamu untuk memeluk Islam. Masuklah kamu ke agama Islam maka kamu akan selamat dan peluklah agama Islam maka Allah memberikan pahalah bagimu dua kali dan jika kamu berpaling maka kamu akan menanggung dosa orang orang Romawi. “Katakanlah: Hai Ahli Kitab, marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatu pun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah kepada mereka: “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)”. Al-Imron 64