Lingkaran Itu tak Bersudut

Senin, 11 April 2011

Kosong


Kosong itu tak berisi. Tentu saja. Karena kosong menunjukan arti hampa. Sepi. Tidak ada sesuatu yang mengisi. Terkadang kosong pun menjadi alasan orang untuk mengisi. Menghiasi. Bahkan lebih dari itu adalah untuk menemani kehampaan, kesendiran yang kadang mampu membunuh lebih sadis daripada sayatan pisau.
Dengan kosong pula, tong akan berbunyi nyaring ketika digelindingkan. Berisik. Seperti ayam yang hanya bekokok tapi tidak bertelur. Maka bisa diartikan itu adalah orang yang hanya bisa bicara nyaring tapi tidak diikuti kerja nyata. Kosong yang hampanya pada ruang jiwa. Sesuatu yang memang tidak bisa terlihat oleh kasat mata. Maka sama-sama jiwa acuanya untuk saling berbicara.
Seiring dengan jiwa, maka kosong pun tidak selamanya terkatakan tidak berisi. Sedang isi pun tidak serta merta bisa terbebas dari makna kosong. Segala sesuatu yang menyangkut jiwa, maka pendalaman makna adalah kebijaksanaan yang perlu di asah dengan kebatinan.
 Bagaimanapun kosong bukanlah tujuan dari kehidupan. Alam hasil ciptaan-Nya mengajari manusia tentang arti penting mengisi, menghiasi hingga memperbarui.
Semua sudah cukup jelas kita tahu. Bahwa arti kosong tak lain adalah penyebab musibah manusia itu sendiri. Bepergian dengan dompet kosong bisa menyebabkan musibah kekhawatiran yang terus mendera. Mengikuti ujian,lomba,tes dengan jiwa kosong akan menyebabkan musibah takut akan kegagalan.
kekosongan setidaknya memberikan kita pelajaran, bahwa kita mesti segera mengisinya. Jangan sampai menganggu kenyamana orang lain, selayaknya tong kosong yang mengelinding di jalanan saat tengah hari. Atau bahkan memberi harapan palsu selayaknya ayam berkokok tanpa bertelur. Kosong hasil yang akhirnya membuat kecewa.
Hutan tanpa pohon tak bisa dikatakan hutan, sungai tanpa air tak bisa dikatakan sebagai sungai. Maka kosong tanpa sepi dan hampa tak bisa dikatakan kosong.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar