Kenangan itu memberikan arti tentang kehadiranmu
Saat ini, saat tubuhmu telah berbaring dalam tidur panjang
Seperti yang telah kau tanyakan kapan kau bisa tidur tenang
Tanpa berisik suara, bahkan suara orang-orang yang terus menanyai sakitmu
Sakit yang telah kau tahan hingga berbulan-bulan
Hingga keputusanNya menjatuhkan tubuh rentamu
Dalam kesakitan yang mendalam
Teramat
Dan sepertinya aku bisa merasakan betapa semua itu bukan kebohongan
Rintihanmu, pertanyaanmu tentang sakit apa gerangan
Hingga membuat tubuhmu tak mampu lagi tegak berdiri
Daging yang terus tergerus tinggal tulang dan kulit
Tak bisa kuberikan jawaban
Selain sabar dan berharap bisa terganti dengan pahala
Seharusnya banyak hal yang bisa ku temui tentang hidupmu
Kebaikan,keluguan,kekonyolan hingga kelucuan yang bisa menghidupkan hidup
Keegosian diri membuat lupa akan masihnya dirimu hadir sebagai kakek
Tersadarku, saat baru kulihat dirimu lemah tak berdaya
Tergolek di atas dipan dengan rintihan sakit
Kau menangis ketika ku datang menemui
Entah apa yang kau rasakan
Ketakutan akan akan akhir dari rasa sakit
Keharuan aku mau datang menjenguk
Aku tak sempat menanyakan
Semua telah ikut terkubur bersama jasadmu
Banyak kisah dengan mu meski itu hanya beberapa minggu
Itulah yang membuatku masih merasa terharu
Tentang hidupmu
Tentang segala hal yang membuatku lucu
Sungguh patutku bersyukur
Akan kesempatan bisa menemani saat kau merintih sakit
Alloh telah mempercayakan kepadaku pelajaran semua ini
Bagiku saat ini mengenangmu adalah nyanyian merdu
Belum juga habis, masih terasa nyaring
Kepergianmu memberi arti tentang arti hadirmu
Itulah yang membuat batin ini menyesal
Mengapa dulu mudah sekali aku abaikan
Masa tuanya, masa dirinya sebagai seorang kakek
Masa dimana dirinya mampu tegak berjalan
Merinduku pada masa lalu
Masa kecil bersamanya dulu
Kebaikan yang terus ku dengar dari mulut-mulut
Tercengangku
Terpana aku
Dan patutku sesali
Mengapa dulu mudah sekali mengabaikan kehadiranya
Semoga Alloh memberikan jalan terang
Jalan yang berkali-kali kau katakan telah terlihat
Kenangan denganmu diakhir masa hidupmu
Cukup memberikan arti
Bahwa mati adalah pasti
Mengeluh adalah menguras energi
Bahwa hidup adalah mencari bekal untuk mati
Mbah.....Terima kasih atas pelajaran yang telah kau berikan
Dan pujian yang membuatku merasa malu
Tentang diriku sebagai cucumu yang paling pintar
Maafakan aku belum bisa sempurna
Membantumu mempersiapkan diri
Menghadap Allah yang Maha Suci
Semoga nikmat kubur tengah kau nikmati
Sebagai karunia Alloh
Alloh yang kau katakan sebagai Tuhan yang kau sembah untuk jiwa dan ragamu...
Saat ini, saat tubuhmu telah berbaring dalam tidur panjang
Seperti yang telah kau tanyakan kapan kau bisa tidur tenang
Tanpa berisik suara, bahkan suara orang-orang yang terus menanyai sakitmu
Sakit yang telah kau tahan hingga berbulan-bulan
Hingga keputusanNya menjatuhkan tubuh rentamu
Dalam kesakitan yang mendalam
Teramat
Dan sepertinya aku bisa merasakan betapa semua itu bukan kebohongan
Rintihanmu, pertanyaanmu tentang sakit apa gerangan
Hingga membuat tubuhmu tak mampu lagi tegak berdiri
Daging yang terus tergerus tinggal tulang dan kulit
Tak bisa kuberikan jawaban
Selain sabar dan berharap bisa terganti dengan pahala
Seharusnya banyak hal yang bisa ku temui tentang hidupmu
Kebaikan,keluguan,kekonyolan hingga kelucuan yang bisa menghidupkan hidup
Keegosian diri membuat lupa akan masihnya dirimu hadir sebagai kakek
Tersadarku, saat baru kulihat dirimu lemah tak berdaya
Tergolek di atas dipan dengan rintihan sakit
Kau menangis ketika ku datang menemui
Entah apa yang kau rasakan
Ketakutan akan akan akhir dari rasa sakit
Keharuan aku mau datang menjenguk
Aku tak sempat menanyakan
Semua telah ikut terkubur bersama jasadmu
Banyak kisah dengan mu meski itu hanya beberapa minggu
Itulah yang membuatku masih merasa terharu
Tentang hidupmu
Tentang segala hal yang membuatku lucu
Sungguh patutku bersyukur
Akan kesempatan bisa menemani saat kau merintih sakit
Alloh telah mempercayakan kepadaku pelajaran semua ini
Bagiku saat ini mengenangmu adalah nyanyian merdu
Belum juga habis, masih terasa nyaring
Kepergianmu memberi arti tentang arti hadirmu
Itulah yang membuat batin ini menyesal
Mengapa dulu mudah sekali aku abaikan
Masa tuanya, masa dirinya sebagai seorang kakek
Masa dimana dirinya mampu tegak berjalan
Merinduku pada masa lalu
Masa kecil bersamanya dulu
Kebaikan yang terus ku dengar dari mulut-mulut
Tercengangku
Terpana aku
Dan patutku sesali
Mengapa dulu mudah sekali mengabaikan kehadiranya
Semoga Alloh memberikan jalan terang
Jalan yang berkali-kali kau katakan telah terlihat
Kenangan denganmu diakhir masa hidupmu
Cukup memberikan arti
Bahwa mati adalah pasti
Mengeluh adalah menguras energi
Bahwa hidup adalah mencari bekal untuk mati
Mbah.....Terima kasih atas pelajaran yang telah kau berikan
Dan pujian yang membuatku merasa malu
Tentang diriku sebagai cucumu yang paling pintar
Maafakan aku belum bisa sempurna
Membantumu mempersiapkan diri
Menghadap Allah yang Maha Suci
Semoga nikmat kubur tengah kau nikmati
Sebagai karunia Alloh
Alloh yang kau katakan sebagai Tuhan yang kau sembah untuk jiwa dan ragamu...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar