Lingkaran Itu tak Bersudut

Minggu, 20 Juli 2014

Tentang arti Keikhlasan...

Ketika engkau iklhas, maka tak ada bekas untuk dijadikan bahan bercerita pada siapapun.
Ikhlas menceritakan akhir  cerita yang berujung pada pengabdian.Tidak ada kisah lagi sebab berakhir pada kepasrahan.
Ikhlas hanya nama untuk menjelaskan, tanpa perlu dipermanis untuk dikatakan.
Ikhlas hanya sekilas, selanjutnya tak ada isi, kosong. Tanpa perlu dikenang.
Kemudian terisi lagi reaksi rasa ikhlas yang terus di perbarui.
Karena perihal sebab yang lain, seperti engkau berjalan maka yang kau temui bukan hanya batu.

Ketika engkau mampu ikhlas, maka tak ada bekas untuk di tunjukan pada siapapun.
Ia telah pergi dengan cepat, sekejap mata.
Mata iblispun tak sempat untuk melihatnya.
Jiwa kembali "lupa" karena tak ada ritual mengenang untuk dipersembahkan pada dunia.

Ketika engkau mampu ikhlas, maka engkau lebih memilih menghangatkan diri dekat api unggun pada malam hari.
Sebab tak ada rasa yang perlu dikenang untuk dinikmati.Sebab ikhlas yang sesungguhnya telah jauh pergi.
Harapan yang tersisa hanya satu : Ridho Sang Illahi, tak lebih

Maka ketika engkau mampu ikhlas....
Engkau tetap merasa sendiri, tidak ada bayang kebanggan menemani.
Engkau sendiri sebagaimana kau sendiri dalam sendiri.

Dan jiwamu akan terus merasa haus untuk bisa bisa berbuat kebaikan lagi
Terus bergulir hingga jiwamu terus merasa haus lagi, lagi dan lagi.
Sampai mati................

Ikhlas sesungguhnya mengajarkan jiwa kita haus terus akan kebaikan.
Maka itulah yang kiranya  maksud Tuhan tentang arti sebuah keiklhasan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar