Lingkaran Itu tak Bersudut

Jumat, 31 Mei 2013

Untuk sekian lagi, merindu

Membuka perjamuan.
Sepiring perhatianmu dengan ditaburi senyum tulusmu. Segelas air kesabaranmu bercampur aduk dengan manisnya rayuanmu  menjaga sepiring jamuan tiap waktu.Jamuan itu selalu terhidang untukku, tiap aku merasa lapar dan haus untuk urusan kehidupan.Hidangan jamuan penutup adalah canda tawamu, yang renyah dan mudah lumer di mulut. Sensasi itu yang semakin membuatku semakin merindu.
Saat lain waktu, saat ini. Perjamuan itu terkalahkan oleh jarak. Tak dapat ku sentuh, hanya dapat kubayangkan.Membayangkan. Ya,karena dengan cara itu aku mampu bertahan oleh serbuan rinduku padamu.Benteng yang rapuh, bisa jadi begitu. Tapi setidaknya itu mampu membetengi kerapuhanku tanpamu.
Segeralah datang!, untuk membuka kembali perjamuan yang terasa bagiku lama tak melayaniku.  Meski hitungan itu baru dua malam,sedang engkau tahu hitunganku adalah beribu lipat waktu.
Di rumah ini.Tidak ada kisah, selain menunggu dan rindu.Membosankan. Tidak hanya aku.Cicak yang merabat di dinding terlihat sudah jenuh.Nyamuk terdengar mengerutu.Tikus mengumpat. Kecoa cemberut.Semut tak lagi berbaris rapi.Apalagi? Tokek. Ya binatang itu telah membisu sejak malam tadi.
Rumah yang membisu, dan aku terpenjara di dalamnya dengan perjamuan yang tak mampu membuatku kenyang.
***pipi bersemu merah***

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar