Kawan, kalian pasti setuju, jika kita ingin menatap langit dari
bumi maka mendongaklah wajah keatas. Jika ingin menatap bumi maka
merunduklah wajah kebawah. Itu adalah salah satu cara hukum keberhasilan
keinginan yang mutlak, tidak bisa diganggu gugat. Berbeda jika ingin
pergi ke Roma, banyak cara yang bisa dillakukan, tidak mutlak harus
melalui Turki, bisa saja memutar terlebih dahulu melalui benua amerika.
Untuk urusan jalan seperti ini, tidak ada hukum keberhasilan dengan cara
yang mutlak. Kawan, apa yang terpenting dari semua itu? apa istimewanya
kita memiliki hukum yang mutlak dan hukum yang bisa kita ubah lewat
pikiran kita?. Jika sudah menjadi takdir bahwa hanya dengan mendongakkan
wajah keatas bisa melihat langit maka hukum itu hanya berlaku bagi
orang yang tengah berdiri, bukan pada orang yang tengah berbaring yang
sangat mudah ia hanya melemparkan mata keseluruh penjuru. Begitu pula
jika hanya dengan merundukan wajah kebawah untuk bisa melihat bumi, maka
hukum itu hanya berlaku pada orang yang tengah berdiri saja, bukan pada
orang yang tertelungkup.Tapi kawan, apapun posisi kita, tak akan bisa
jika mata tak bisa melihat, tak bisa hanya dengan mata bisa melihat tapi
saat ada cahaya yang menyinari langit. Jadi hukum keberhasilan
sebenarnya adalah sesuatu yang terjalin dari satu rangkaian yang tidak
bisa dipisahkan. Hukum keberhasilan tercipta jika ada serangkaian yang
bisa menghubungkan menjadi jalan, jika itu seperti elektronik maka ada
kabel yang saling menghubungkan, menghantar hantaran listrik. Jika hanya
dengan ingin menatap langit saja kita mesti mendongkan wajah, atau
berbaring, dan mempunyai pengelihatan, adanya cahaya. Maka berbeda cara
jika kita ingin terbang kelangit. Kita tidak hanya bisa sekedar
mendongkan wajah, mempunyai pengelihatan, adanya cahaya yang terang.
Begitulah, ternyata dalam setiap keinginan kita ada pelajaran yang dapat
kita petik. Bahwa kita hidup tidak bisa benar-benar sendiri. Harus ada
kekuataan di luar diri kita yang membangkitkan fungsi apa2 dalam diri
kita.Berusahalah, menembus hukum keberhasilan hidup dengan berusaha dan
mau mengakui bahwa kita ini lemah-kosong. Dengan lemah-kosong maka
biarkan kekuatan luar biasa di luar diri kita masuk untuk mengisinya.
Maka kita bisa bergerak melalui tiap jalan kehidupan ini dengan ringan
tanpa beban bahwa kita adalah orang yang sudah "kuat". Belajarlah dari
kekalahan inggris vs chile, indonesia vs malysia dalam ajang
persepakbolaan piala dunia dan AFF. Yang kalah lantaran terlalu besarnya
beban sebagai orang yang merasa sudah "kuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar