Lingkaran Itu tak Bersudut

Selasa, 29 Januari 2013

Hukum Kehidupan :Tragedi Beban II

Kawan, kalian pasti setuju, jika kita ingin menatap langit dari bumi maka mendongaklah wajah keatas. Jika ingin menatap bumi maka merunduklah wajah kebawah. Itu adalah salah satu cara hukum keberhasilan keinginan yang mutlak, tidak bisa diganggu gugat. Berbeda jika ingin pergi ke Roma, banyak cara yang bisa dillakukan, tidak mutlak harus melalui Turki, bisa saja memutar terlebih dahulu melalui benua amerika. Untuk urusan jalan seperti ini, tidak ada hukum keberhasilan dengan cara yang mutlak. Kawan, apa yang terpenting dari semua itu? apa istimewanya kita memiliki hukum yang mutlak dan hukum yang bisa kita ubah lewat pikiran kita?. Jika sudah menjadi takdir bahwa hanya dengan mendongakkan wajah keatas bisa melihat langit maka hukum itu hanya berlaku bagi orang yang tengah berdiri, bukan pada orang yang tengah berbaring yang sangat mudah ia hanya melemparkan mata keseluruh penjuru. Begitu pula jika hanya dengan merundukan wajah kebawah untuk bisa melihat bumi, maka hukum itu hanya berlaku pada orang yang tengah berdiri saja, bukan pada orang yang tertelungkup.Tapi kawan, apapun posisi kita, tak akan bisa jika mata tak bisa melihat, tak bisa hanya dengan mata bisa melihat tapi saat ada cahaya yang menyinari langit. Jadi hukum keberhasilan sebenarnya adalah sesuatu yang terjalin dari satu rangkaian yang tidak bisa dipisahkan. Hukum keberhasilan tercipta jika ada serangkaian yang bisa menghubungkan menjadi jalan, jika itu seperti elektronik maka ada kabel yang saling menghubungkan, menghantar hantaran listrik. Jika hanya dengan ingin menatap langit saja kita mesti mendongkan wajah, atau berbaring, dan mempunyai pengelihatan, adanya cahaya. Maka berbeda cara jika kita ingin terbang kelangit. Kita tidak hanya bisa sekedar mendongkan wajah, mempunyai pengelihatan, adanya cahaya yang terang. Begitulah, ternyata dalam setiap keinginan kita ada pelajaran yang dapat kita petik. Bahwa kita hidup tidak bisa benar-benar sendiri. Harus ada kekuataan di luar diri kita yang membangkitkan fungsi apa2 dalam diri kita.Berusahalah, menembus hukum keberhasilan hidup dengan berusaha dan mau mengakui bahwa kita ini lemah-kosong. Dengan lemah-kosong maka biarkan kekuatan luar biasa di luar diri kita masuk untuk mengisinya. Maka kita bisa bergerak melalui tiap jalan kehidupan ini dengan ringan tanpa beban bahwa kita adalah orang yang sudah "kuat". Belajarlah dari kekalahan inggris vs chile, indonesia vs malysia dalam ajang persepakbolaan piala dunia dan AFF. Yang kalah lantaran terlalu besarnya beban sebagai orang yang merasa sudah "kuat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar