Sesaat dan untuk saat ini aku ingin berhenti sejenak. Berhentiku
bukan karena aku putus asa. Tapi untuk mengambil ancang-ancang untuk
langkah dan lari berikutnya. Berhentiku bisa banyak orang artikan
sebagai bentuk sifat pembosan. Memang benar, aku pembosan. Karena aku
suka warna yang tidak hanya hitam atau putih. Aku pecinta sejati
pelangi. Aku tak peduli, karena bagiku aku hidup bertanggung jawab pada
diriku, Tuhanku dan sosialku bukan bertanggung jawab terhadap penilian
orang yang tidak menyukaiku. Atau mungkin idealis yang tak lebih sifat
egois diri sendiri. Dan sungguh, aku terusik karena memang sifat
idealisku belum sempurnanya mati, ia tak lebih hanya tidur panjang dan
sepertinya kini ia perlahan mulia siuman. Dan aku tak bisa mengelak
tentang hal itu, kini yang kurasakan tenaga idealis itu semakin membesar
sebelum dulu pernah ku tidur panjangkan. Itulah hal yang membedakan
makna bagaimana mencintai pelangi dengan kesetian pada satu warna
kehidupan. Ini bukan perkara kesetian pada satu warna dengan idealis
mencintai sejati warna pelangi, ini perkara hati yang tak bisa di usik
dengan setia atau tidak setia.
Kemarilah kawan, temani aku
untuk menata tempat tidur untuk istirahatku.Merebahkan tubuh ini,
memejamkan mata kemudian merindu untuk segera bertemu dengan pelangi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar