Lingkaran Itu tak Bersudut

Jumat, 06 Maret 2015

Ada sejarah ( karena tak ingin lupa atau pun dilupakan)


Manusia tidak ingin lupa.Bahkan ingin dilupakan.Maka sejarah ditulis.Prasasti batu menjadi saksi bagaimana manusia pada masa dulu berusaha menuliskanya.Memahat batu menjadikanya arca dan relief,menuliskan cerita untuk dikenang dimasa mendatang.Menyampaikan kisah yang tak ingin dilupakan,kenangan yang disuguhkan sebagai estafet cerita yang hendak dirangkai layaknya benang menjadi baju.
Namun sejauh mana kenangan yang berumur ratusan tahun mampu dipertahankan dan menjadi bagian rangkaian ikatan hingga saat ini?.
Kiranya kenangan yang akan begitu penting yang mampu bertahan, sepenting kepentingan manusia pada masa sekarang.Manusia adalah manusia yang khusus.Kehidupanya lebih banyak mengingat-ingat.Masa sekarang komputer menjadi sahabat terbaik untuk menitipkan ingatan.Bukan lagi prasasti batu berupa arca atau relief untuk surat di masa mendatang.Bagian terkecil urusan tentang batu masih menjadi bagian  kenangan yang dibangun dan ditulis.Akan kita saksikan hingga kini pada makam bangunan batu yang dibangun bermegah-megahan.Tujuannya tak lain karena mereka tidak mau lupa atau pun dilupakan.
Alangkah suram hidup manusia,jika ia kehilangan ingatan.Maka dipastikan manusia hidup dalam dunia nyata yang penuh imajinasi,dimana manusia tak bisa menyebutkan nama benda disekitranya,manusia tak bisa menyebutkan peran orang-orang disekitarnya.Akan kita saksikan manusia akan samar-samar mengingat nama benda yang akan dijual atau beli, seorang suami yang ia ingat adalah yang pulang pada sore hari dengan wajah lelah dan bau apek di sekujur tubuhnya.Hingga seorang anak yang diingat adalah tangisan merengek-merajuk meminta sesuatu.
Betapa menyedihkan,tatkala manusia tidak punya ingatan.Sejarah ditulis adalah upaya untuk melawan lupa.Namun ia tidak seperti peranya yang kuat untuk menjadi petunjuk arah, ia lemah dalam sisi proses yang terbatas dan tak tidak lengkap,terlebih persoalan sisi buruk manusia yang hendak menyelewengkan sejarah mengarah ke fitnah.Inilah persoalanya,para penulis sejarah yang cenderung mempermainkan sejarah,maka dialah pengkhianat sejarah.
Apa yang akan kita kaji dari monumen makam yang dibangun dan ditulis di tanah makam para leluhur.Maka kita akan belajar tentang kematian.Dan sebuah kematian menjadi ironi,dimana dia adalah jalan menuju keabadian namun disisi lain ia menjadi pertanda amburknya kenangan.
Sejarah adalah ingatan-kenangan masa lalu yang hendak disampaikan, meski tidak lepas dari muatan kebanggaan dan keangkuhan manusia yang ingin diakui,namun kita akanbelajar dari sejarah.Setidaknya kesalahan masa lalu tidak terulang lagi.Itulah sebaik-baik inti pelajaran sejarah.
Tapi bagaimana kita membedakan mana sejarah yang sesuguhnya tanpa ada unsur pengkhianat,jika kita tahu ada tangan manusia kotor yang hendak mengotori sejarah.Akan kita temukan jawabanya dengan belajar berfikir dan mengingat :-)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar