Sebagai seorang manusia pada kodratnya,pada ketentuan aturanNya aku pernah merasa berada titik rasa sakit yang mendalam.Rasa sakit itu bukan pada luka di tubuh, sejak saat itu aku memahami bahwa ada sebongkah perkara yang bersayam dalam dada ini,secara kesepakatan itu dinamakan hati.
La Balanka De Rahman La..Lanjar Wijiyati
Yang Bernama Menjadi Nama
Selasa, 11 Oktober 2016
Dalam suatu hak
Dalam setiap hak yang kita gunakan,perlu untuk kita ingat bahwa
- Setiap hak itu akan ada pertanggung jawabanya
- Bahwa hak itu terikat rantai kewajiban yang diikuti dan mengikutinya
Berpendapat,berkomentar itu hak setiap manusia.Tapi perlu diingat bahwa hak itu perlu diikuti dengan kewajiban menjaga perasaan dan martabat orang lain.Tahu mengapa kita perlu menjaga perasaan orang lain? dan mengapa itu kewajiban kita? karena itu mengajarkan agar kita tidak memiliki sifat semena-mena yang ujung pahitnya adalah terbentuknya sikap kesombongan. Lantas mengapa itu kewajiban? sebab kewajiban kita adalah tidak membentuk karakter buruk dalam jiwa kita.
Setiap apa yang menjadi pilihan kita ada muatan hak dan kewajiban didalamnya.Itu aturan mainya.Aturan permainan dalam kehidupan ini.Sebab jika kita mau sedikiti berfikir,sesungguhnya kehidupan ini seperti permainan saja.Sementara,semu,fana dan melenakan.Ada yang telah mengatur semua sistem kehidupan ini.Ya aturan itu dibuat dan untuk ditaati
Rabu, 20 April 2016
Pilihan dan resiko
Pilihan ada muatan resiko didalamnya.Ingat bahwa pilihan seperti jalan
yg akan kita pintasi.Jika kita sudah tau jalanya licin maka mengapa kita
memakai sepatu hak tinggi,sudah tau jalanya terjal berbatu kenapa kita
tidak memaki sepatu tebal. Kenekatan (kebodohan) dalam diri kita bila berakibat buruk maka banyak dari kita yang akan merasa tidak terima (menyalahkan).Dan inilah titik dimana ego kita akan gemuruh
riuh protes.Merasa terdzolimi,tersakiti,teraniaya ketika kita tidak
mempersiapkan resiko pilihan kita.
Ketika kita ternyata hanya memilih
pilihan berdasar kebodohan sebagai manusia.Bilamana kita sudah memilih
maka itulah tanggung jawab yg akan kita tanggung,baik buruk tidak bisa
dihidari dalam kehidupan ini.Tapi kita bisa mengatasi baik buruknya
kehidupan dng mau tau diri.Tau diri sebagai makhluk dari ciptaan Maha
Pencipta😔.Maka disitulah kau akan bisa menerima (legowo) dengan resiko pilihanmu.Baik dan buruk.
Kebahagiaan.Bahagia yang istimewa
Banyak alasan manusia berpeluh lelah,berjuang mencapai apa yg diharapkan
dng segala cara.Namun alasan itu pada akhirnya hanya akan bermuara pada
satu.Kebahagiaan.Definisi bahagia sudah sangat,sangat banyak manusia
pada zaman inI menuliskan lewat banyak cara.(Terakhir saya melihat
coretan tentang bahagia pada bagian belakang sebuah truk).Saudara dan
sahabat pun banyak sangat mengungkapkan bahwa bahagia itu sederhana
saja.Namun perlu diingat bahwa sederhana memiliki definisi berlainan
antar individu lainya.
Ok jika saat ini mendefinisikan kesederhanaan
dari sekedar berkumpul itu bahagia,bagi kita simpel dan sederhana.Namun
kita tak bisa memaksakan apa yg kita definisikan saat itu uk orang lain
pahami dan ikuti.Bahagia sejatinya adalah rasa.Dan kita tau rasa hanya
terpancar dari wajah.-kecuali rasa es jeruk manis (lg haus😜).Bilapun
rasa itu hanya sekejap maka tetap saja itu rasa.Bahagia apapun itu yg
kategori sederhana dan mewah semua hanya rasa sementara.Dan rasa itu
hanya akan membekas lama atau tidak.Dan urusan bahagia dengan bekas lama
akan kita temui jika muara itu adalah ridho Alloh,pemilik rasa
bahagia.
Kita tau jika sgla urusan tentang Alloh adalah istimewa..Rasa
bahagia itu sesungguhnya istimewa,hanya orang2 yg tau diri yg tau mana
bahagia dng bekas lama dan sementara.Kau tau orang tau diri itu.Dia yg
tau bahwa dia hanya makhkuk ciptaan yg kelak akan dimintai tanggung
jawab.
Tentang Rinduku semalam
Aku pernah merindu pada tingkat kritis,jauh dari aspek teoritis.Nafas
tersengal.Sesak.Jauh dalam dada tersimpan riuh gemuruh.Keheningan
menjadi hymne yg menderukan rasa melankolis.Menangis.Kesepian seperti
alkohol yg bertemu dng bara api.Membakar.
Aku menyaksikan sendiri,rindu
itu melampaui batas logika.Seperti yg kalian tahu logika itu seperti
waktu yg tak mengenal lampau untuk putar balik.Logika hanya mengenal
lampau sebagai kata sebut,ia tak lg dipakai untuk mengatur masa depan,pun
masa kini ia hanya sebutan yg malah sering tidak dihiraukan.Rindu
tentang masa lalu...Masa yg seharusnya sekedar cerita,disana aku merindu
uk bisa lg bercerita.Tuhan saat itu hanya mengizinkan rinduku tawar
lewat mimpi.
Namun justru ketika terjaga,aku dapati rinduku bersikap
licik.Ia tak cuma jauh dari teoritis dan realitis.Sebelum bermimpi ia
hanya sebesar biji sawi,secepat waktu ia telah tumbuh dahan.Hingga
hendak memunculkan ranting diujungnya.Dan kudapati aku telah berada
diujung ranting itu.....aku merindu dalam rindu diujung ranting.Seperti
menunggu waktu sesaat saja uk jatuh.Dan aku tak berharap jatuh.Makhkuk
mana yg ingin jatuh.Tak ada tentunya..
Bertanya (Lagi)
Manusia menggunakan kata tanya
untuk bertanya tentang hal yang ingin ia tahu dan dimengerti. Seluruh bahasa di
dunia ini menggunakan kata tersendiri untuk menunjukan makna bertanya.Kata
tanya siapa,apa,mengapa,kapan,bagaimana dan dimana menjadi acuan dalam
mengajukan pertanyaan.Percayalah, suatu percakapan panjang akan selalu dimulai
dari hadirnya kalimat bertanya.
Secara teoritis bertanya
menunjukan kemampuan seseorang dalam memahami akal fikirnya untuk mengetahui
hingga memahami apa yang ia tidak tahu dan dimengerti-tingkat kemampuan dalam
hal ini ditunjukan dari kualitas pertanyaan yang diajukan.Jika bertanya bisa
menujukan tingkat kemampuan akal fikiran seorang manusia, maka jawaban sebagai
penentu pengetahuan akal fikiran manusia.Sayangnya, hubungan pertanyaan dan
jawaban tidak selalu berjalan semanis madu,karena perlu diingat dalam diri
manusia ada sisi egois, dan sikap ini yang menggiring manusia untuk enggan
memberi jawaban dan memilih merahasiakanya.Namun apa jadinya jika jawaban yang
diberikan adalah kebohongan, justru inilah tragedi paling buruk- bukan hanya
tentang hukum tanya jawab, namun tentang penyesatan pengetahuan dan pengertian
manusia.Berbagai tujuan bertanya dalam diri manusia memang berbeda-beda.Dalam
bahasa Indonesia terdapat kata basa-basi.Bertanya sekedar basa-basi adalah
bagian yang masih melekat kuat dalam kehidupan sosial masyarakat ini.Tanpa
menghiraukan jawaban benar atau tidaknya, manusia yang bertanya sekedar
basa-basi hanya akan menekankan pada pengakuan diri tentang kepedulianya. Dalam
salah satu budaya kita, bertanya sekedar basa-basi akan menjadi urusan polemik
tersendiri jika mengingkari untuk tidak melakukanya. Meski masih ada sebagian
dari masyarakat kita yang berhati-hati dalam berkomunikasi- seakan-akan tiap perjumpaan
dengan orang lain adalah ladang ranjau.Masyarakat semacam itu memiliki pepatah“mulut kamu
harimau kamu mengerkah kepala kamu”.
Tujuan lainya bertanya adalah
untuk mengetahui dan memahami apa yang akal fikirkan.Dalam konteks ini akan
berlangsung percakapan yang panjang, dialog yang bersinambungan hingga beberapa
manusia membutuhkan alat tulis untuk membantu daya ingatnya yang memang
terbatas.Semakin akal fikiranya berkecampuk,maka semakin banyak rasa ingin
tahunya.Namun lagi-lagi perlu diingat, dalam diri manusia ada sisi egois yang
menggiring manusia untuk bersikap menjaga wibawa anggapanya sendiri.Bertanya
secara arti mengindikasikan ketidatahuan, maka ketidaktahuan menjadi anggapan
kesesatan tersendiri bagi kaum yang mementingkan sikap egois-menjaga wibawa
anggapan sendiri.Pepatah telah menyindir kaum yang “tersesat” dalam konteks ini
: Malu bertanya sesat di jalan.
Bertanyalah, karena dari bertanya
percakapan panjang akan berlangsung, dialog akan terwujud.Kebersamaan antar
manusia secara sosial akan tercipta.Meski tanpa segelas teh atau kopi
percakapan-komunikasi akan membawa rasa tersendiri dalam jiwa manusia sebagai
makhluk sosial.
Tidak sekedar bertanya tapi bacalah,
sebab awal mula lahirnya seseorang bisa bertanya dan menjawab adalah dari membaca.
Senin, 29 Februari 2016
Bertanya
Jika bertanya bisa menunjukan pemahaman diri tentang ketidakpahaman,ketidaktahuan hingga ketidakmengertian maka bertanya bisa menjadi tolak ukuran kemampuan manusia dalam memerankan kemampuan berfikirnya.Kemampuan berfikir manusia menjadi salah satu daya tahan tersendiri dalam mempertahanakan kelangsungan kehidupanya di muka bumi ini. Seluruh bahasa yang dipergunakan oleh seluruh manusia mengelompokan kata tersendiri untuk dipergunakan dalam bertanya.
Langganan:
Postingan (Atom)